Perbedaan Semen Konvensional dengan Mortar

Dalam dunia konstruksi, penggunaan material yang tepat sangat penting untuk memastikan kualitas dan kekuatan bangunan. Dua bahan yang sering digunakan adalah semen konvensional dan mortar. Walaupun keduanya mengandung bahan dasar yang serupa, mereka memiliki komposisi dan aplikasi yang berbeda. Berikut adalah beberapa perbedaan penting yang perlu diketahui oleh aplikator.

1. Komposisi Bahan Dasar

  • Semen Konvensional: Semen konvensional, juga dikenal sebagai semen portland, terdiri dari campuran bahan-bahan seperti kalsium, silikon, aluminium, dan besi. Semen ini berfungsi sebagai bahan perekat utama dalam campuran beton.
  • Mortar: Mortar adalah campuran dari semen, pasir, dan air. Tidak mengandung agregat besar seperti beton, sehingga lebih halus dan cocok untuk pekerjaan penyambungan seperti pemasangan batu bata, plesteran, atau penyambungan keramik.
 

2. Fungsi Utama

  • Semen Konvensional: Digunakan untuk membuat beton sebagai bahan konstruksi yang kuat. Beton ini digunakan untuk struktur seperti pondasi, kolom, lantai, dan elemen-elemen besar lainnya.
  • Mortar: Digunakan untuk pekerjaan penyambungan atau pelapisan yang lebih halus. Mortar berfungsi untuk menempelkan batu bata, keramik, dan sebagai pelapis dinding.
 

3. Kekuatan dan Ketahanan

  • Semen Konvensional: Memiliki kekuatan tekan yang lebih tinggi dibandingkan mortar. Hal ini menjadikannya bahan utama dalam pembuatan beton yang harus menahan beban berat.
  • Mortar: Meskipun tidak sekuat semen, mortar tetap memiliki ketahanan yang cukup baik untuk aplikasi penyambungan. Namun, kekuatan mortar lebih rendah dibandingkan beton karena tidak mengandung agregat besar.
 

4. Penggunaan dalam Pekerjaan Konstruksi

  • Semen Konvensional: Ideal digunakan dalam pembuatan struktur besar seperti beton bertulang, jalan, dan dinding struktur. Semen lebih sering digunakan dalam pembangunan elemen-elemen utama yang membutuhkan kekuatan dan daya tahan.
  • Mortar: Digunakan untuk pekerjaan finishing atau aplikasi yang lebih halus, seperti untuk pemasangan ubin, plesteran dinding, dan penyambungan batu bata. Mortar membantu menciptakan permukaan yang rata dan kuat dalam pekerjaan finishing.